Kamis, 28 Oktober 2010

Pose L



Foto ini diambil kira-kira 2 tahun yang lalu. Kebetulan kejadian ini berlokasi di tempat tinggal saya sendiri. Kucing berwarna putih yang terdapat di foto ini merupakan kucing peliharaan saya yang bernama Betty. Saat itu Betty sedang “akrab” dengan kucing liar yang berada disampingnya. Karena “keakraban”itu, mereka jadi sering terlihat bersama dimana saja dan kapan saja. Foto ini merupakan salah satu bukti “kedekatan” mereka, heheehehee. Apalagi dengan posenya yang berbentuk huruf L ini terlihat sungguh unik dan menunjukkan adanya keakuran diantara mereka, seakan memperlihatkan ikatan cinta kasih (dan kemanjaan) yang terjalin sangat lekat, hahahahaa.
Ngomong-ngomong masalah ikatan cinta kasih, kucing aja bisa saling menghargai dan menyayangi dengan tulus seperti itu, kenapa manusia gak?

Kamis, 21 Oktober 2010

Poetry-2

Tentang Dia....


Tuk kesekian kalinya ku melihatmu
Rasanya hatiku merasakan sesuatu
Yang sebelumnya tak pernah aku rasakan
Apakah ini yang namanya jatuh cinta?

Aku tak mengerti...
Setiap ku melakukan sesuatu,
Aku selalu terbayang wajah & senyum mani dari dia
Yang tidak bisa hilsng dari pikiranku

Tapi, semua itu hanya mimpi belaka
Dia sudah memilih yang lain
Sejak ku mendengarnya
Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa
Yang ada hanyalah pasrah dan sedih....!

By : Ocha


Kejujuran...


Kejujuran...
Hanya itu yang kuharap dari dirimu
Aku tak mengharapkan yang lain

Sebuah kejujuran itu cukup bagiku
Aku tak mengaharapkan yang kau bisa
Slalu bersama denganku ataupun
Kau memberiku sesuatu simbol atau
sebuah ciuman...
Sungguh aku tak mengaharapkannya

Kejujuran cinta & hatimu yang sungguh
Ku harapkan & ku butuhkan...

Aku tahu salama ini kau tak jujur padaku
Mengapa kau tak jujur padaku?
Sesungguhnya aku tak kuat menanggung
Semua ini...

Kumohon berilah aku sedikit kejujuran
Jangan kau terus berbohong padaku
Aku siap menerima apapun keputusanmu
Tapi satu, jujurlah padaku dan jangan
kau bohongi dirimu....

By : Evin

Poetry

Dirimu & Hadirnya


Ada secarik rindu
Saatku menatap teduhnya mata itu
Ada sekilas kenangan
Saatku memandang hangatnya canda itu
Ada sepenggal kasih
Pada bait kerinduanku,
Saat sososk itu datang pada hati ini

Ingin ku terus menatapnya
Memahami setiap langkahnya
mencoba menelusuri
makna tatapan itu
Yang akan terus
menghilangkan rasa rinduku

Saat ku mulai memahami
Arti senyum itu
Arti tatapan itu
dan ketika ku mulai menikmatinya
Ku sadari ia bukan dirimu
bukan sosok yang kurindukan
bahkan mungkin bukan sosok yang kucari

Ya.. benar, bukan dirinya
tetapi...dirimu
kaulah cinta itu
kaulah sosok yang kurindukan
yang memberikan arti
Pada makna kasih ini

By : Mahendra
To : Ayu

Rabu, 13 Oktober 2010

Coretan

Sebuah surat untuk sang kekasih....

Dear Echa....

Bagai kepak sayap burung pulang
Perkasa di selasar bintang,
laksana camar menjelajah riang
selami laut penuh tawa

waktupun betah berlabuh,
menunggumu di bulan juli...

Kuharap
Engkau belumlah petang merah jingga di detik menit
Engkau sejatinya adalah pelukis masa lalu dan kisah
Hingga malam tak lagi gulita

Selamat Ulang Tahun, sayang...
Semoga semua impianmu di masa datang akan tercapai sesuai keinginanmu...
Aku disini akan tetap menopangmu
Agar kau tetap kokoh dalam menjalani kerasnya hidup

Aku yang mencintaimu, Davie....


Dan beberapa coretan iseng lainnya...


Dalam genggaman bulir cinta yang mengangkasa
tersematkan asa yang berirama
membawa rona jelita asmara
yang menentramkan jiwa dan raga
meneduhkan segala rasa yang ada
Menyinari hati yang dahaga





Hatiku sunyi disulut awan sembilu
senyap...tak ada yang meresap
Seakan lenyap tak bersisa
Layaknya debu yang dihasut sang badai
sedikitpun tak meninggalkan asa
Yang ada hanyalah bahasa tak beraksara

Rabu, 06 Oktober 2010

KEBUTAAN AKIBAT GERHANA

Siapa yang tidak tahu gerhana Matahari? Mungkin sudah banyak yang tahu mengenai fenomena gerhana Matahari, baik dari berita maupun pelajaran sewaktu masih di bangku sekolah dasar dulu. Tapi, mungkin banyak keliru mengenai mitos yang populer ini, untuk lebih jelasnya, akan dijabarkan dibawah.
Gerhana matahari terjadi ketika Bulan melintas diantara Bumi dan Matahari. Pada gerhana total, Bulan menghalangi semua sinar Matahari, menciptakan kegelapan yang menyeramkan. Lalu,tiba-tiba pada tengah hari, kita dapat melihat bintang-bintang. Namun banyak orang, ketika mendapat kesempatan ini, tidak menikmati sensasi kosmis gratis dari gerhana matahari total tersebut, karena mereka memercayai mitos bahwa memandang gerhana Matahari atau berada di luar rumah ketika terjadi gerhana, akan membuat mereka menjadi buta. Padahal faktanya, gerhana matahari total tidak berbahaya.
Gerhana sebagian justru lebih berbahaya. Pada gerhana sebagian Bulan hanya menghalangi sebagian sinar Matahari. (Sebenarnya jika kita tidak menyadari adanya gerhana, kita mungkin hanya berpikir bahwa awan sedang menutupi Matahari. Bahkan jika 99% Matahari tertutup, Matahari yang hanya sebesar bulan sabit cukup terang untuk membutakan kita, jika kita memandangnya walaupun hanya sebentar.
Matahari seperti lampu, juga memancarkan energi panas. Energi panas ini difokuskan dan dikonsentrasikan pada bagian pusat retina kita, yang berhubungan dengan penglihatan yang baik. Jika kita memandang Matahari dalam waktu yang cukup lama, kita akan kehilangan penglihatan pusat kita. Energi akan membakar bagian tengah retina. Dalam kasus yang ekstrem, jaringannya akan (secara harfiah) “dimasak”. Kita biasanya tidak menyadari hal ini karena tidak ada reseptor rasa sakit pada mata. Karena penglihatan tepi kita tidak terpengaruh, kita tetap bisa melihat dari sudut mata. Namun, jika kita mencoba membaca tulisan yang dicetak, hal itu tidak dapat terlihat jelas, seperti membaca sesuatu yang berada 1 meter di dalam air laut atau sebuah gelas yang dilumuri jeli minyak.

Ketika terjadi gerhana Matahari total lagi, ingatlah beberapa aturan ini:
Memandang gerhana Matahari dengan mata telanjang tidak masalah (namun hanya ketika Matahari benar-benar tertutup Bulan. Kita harus menyaksiakn kejadian ini, ketika tidak ada radiasi langsung yang merusak mata..
Jangan memandang gerhana Matahari sebagian dengan mata telanjang. Bahkan sepotong Matahari yang berbentuk bulan sabit pun memiliki cukup energi untuk membutakan kita.
Kita akan aman jika memandang gerhana Matahari total maupun sebagian dengan filter yang telah diakui, misalnya filter Solar Viewing Mylar. Jangan memandang langsung Matahari melalui gelas buram, klise foto, disket magnetik yang diambil dari disket lama, CD, atau kemasan makanan.
Metode kamera lubang kecil merupakan cara aman yang lain untuk menyaksikan gerhana. Buatlah lubang bergaris tengah 2mm pada selembar kartu dan dengan punggung menghadap Matahari, pegang kartu tersebut sehingga sinar Matahari akan kabur namun kita dapat melihat bayangan gerhana Matahari.
Sepanjang kita tidak memandang langsung ke arah Matahari, kita akan aman berada di luar rumah ketika Matahari sedang mengalami gerhana.
Memandang gerhana Matahari total juga aman. Ini karena Bulan, yang 400 kali lebih kecil dari Matahari, juga 400 kali lebih dekat dengan Bumi, sehingga dapat mangaburkan semua sinar langsung dari bagian terang Matahari.

Referensi :
Chou, Ralph, “Solar filter Safety”, Sky & Telescope, Februari 1998, hlm. 36-40

Kruszelnicki, Karl. 2004. Mitos-Mitos Besar yang Keliru. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Komputer.